金融科技行业正在印度尼西亚蓬勃发展,不论是金融科技支付还是借贷。截至2019年5月,金融科技贷款融资突破Rp 33.2万亿,而2018年金融科技支付交易额为Rp 47.1万亿。
金融科技的快速发展与所面临的挑战成正比。
经济协调部长Darmin Nasution表示,政府和当局必须预见印尼发展金融科技所带来的挑战。
“这些挑战始于减少滥用用户个人数据服务的可能性以及易受洗钱风险影响的金融科技的发展,”Darmin表示。
其他挑战,例如如何预测“赢家通吃”的现象,这种现象曾发生在电子商务发展中。当少数电子商务平台垄断市场时,就会出现此类现象。
因此,印尼政府和当局支持金融科技在印度尼西亚的发展,需要平衡降低风险和开放创新空间。此外,还需要了解行业动态,生态系统和景观。
“这一切成功的关键是创新过程和人才的质量。因此,2020年政府将开始致力于提供教育,培训和宣传,“Darmin表示。
毕竟,Darmin说,金融科技的金融包容性实际上比银行业更深。为了优化以科技为基础的金融服务的创新潜力,有几个问题必须解决。
其中,金融科技是实现金融包容性的推动力,需要通过沙箱监管模型(model regulatory sandbox)进行风险管理,强大的消费者保护系统,以及数字生态系统的存在。
最后,需要有关各方之间的合作与协调。
Industri financial technology (fintech) berkembang di Indonesia, baik dari fintech payment maupun lending. Hal ini tercermin dari penyaluran pinjaman fintech lending tembus Rp 33,2 triliun per Mei 2019, sementara transaksi fintech payment Rp 47,1 triliun di 2018.
Pesatnya perkembangan fintech berbanding lurus dengan tantangan yang dihadapi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah dan otoritas harus mengantisipasi tantangan yang muncul dari pengembangan fintech di Indonesia.
“Tantangannya mulai dari mitigasi kemungkinan penyalahgunaan data pribadi pengguna layanan dan juga perkembangan fintech yang rentan akan risiko pencucian uang,” kata Darmin di Jakarta, Rabu (4/9).
Tantangan lainnya, seperti bagaimana mengantisipasi fenomena winner takes all yang terjadi pada perkembangan e-commerce. Winnest takes all ketika segelintir platform e-commerce memonopoli pasar di tempat mereka berada.
Untuk itu, pemerintah dan otoritas perlu mendukung pertumbuhan fintech di Indonesia, seperti menyeimbangkan antara mitigasi risiko dan membukan ruang inovasi. Serta, perlu adanya pemahaman terhadap lanskap, ekosistem dan dinamika industri.
“Kunci keberhasilan semua itu adalah proses inovasinya serta kualitas sumber daya manusia. Maka itu pemerintah pada 2020 mulai fokus memberikan pendidikan, pelatihan dan advokasi,” ungkap Darmin.
Karena bagaimanapun, kata Darmin, inklusi keuangan melalui fintech justru lebih dalam dibandingkan perbankan. Untuk mengoptimalkan potensi inovasi layanan keuangan berbasis teknologi maka ada beberapa isu yang harus diselesaikan.
Diantaranya, fintech menjadi pendorong tercapainya inklusi keuangan, perlu manajemen risiko melalui model regulatory sandbox, kehadiran sistem perlindungan konsumen yang kuat, dan adanya ekosistem digital.
Terakhir, perlu kerjasama dan koordinasi antara semua pihak terkait.